LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2018-2022
Nomor Katalog : 5203031.1409
Nomor Publikasi : 14090.24001
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2024-02-15
Ukuran File : 7.1 MB
Abstraksi
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan
pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran.
Sejak tahun 2018, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan Nasional (Kementrian ATR/ BPN), Badan
Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN), berupaya memperbaiki metodologi perhitungan luas
panen padi melalui penerapan Objective measurement dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta
ketersedian citra satelit resolusi tinggi. Kerjasama tersebut diwujudkan
dalam satu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian Tanaman
Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)” atau
lebih dikenal dengan sebutan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA untuk
komoditas padi mulai diimplementasikan secara nasioal pada tahun 2018.
Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir setiap bulan.
Berdasarkan hasil survei KSA, sejak 2018 sampai dengan 2022, luas panen
di Kabupaten Rokan Hilir cenderung mengalami penurunan. Pada tahun
2022 luas panen di Kabupaten Rokan Hilir mengalami kenaikan daripada
tahun 2021. Pada tahun 2022 luas panen di kabupetan Rokan Hilir yaitu
7.383,53 ribu hektar, sedangkan pada tahun 2021 luas panen yaitu
11.228,23 ribu hektar. Pada tahun 2019 luas panen 9.422,43 ribu hektar
dan mengalami kenaikan di tahun 2020 menjadi 9.524,09 Ribu, kenaikan
tersebut sangat kecil yaitu 1,07%. Angka luas panen tahun 2018
merupakan angka luas panen terbesar selama diadakannya kegiatan KSA
yaitu 11.228,23 ribu hektar. Penurunan luas panen di Kabupaten Rokan
Hilir disebabkan banyak yang beralih fungsi dari lahan tanaman padi
(pertanian) menjadi lahan perkebunan yaitu tanaman kelapa sawit yang
dianggap lebih menghasilkan nilai komersial yang menjanjikan. Penurunan
luas panen juga berpengaruh terhadap produksi padi dan beras. Pada
tahun 2018 produksi padi (Gabah Kering Giling) di Kabupaten Rokan Hilir
sebesar 46.680,29 ribu ton dan mengalami penurunan pada tahun 2019
sampai 2022. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada tahun
2018 yaitu 26.652,02 ribu ton. Selain menghasilkan estimasi luas panen,
Survei KSA juga memberikan gambaran terkait fase amat padi lainnya,
seperti luas vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, puso, serta luas sawah
dan ladang yang sedang tidak ditanami padi.